Book Review: REPRESI BY FAKHRISINA AMALIA

Judul Buku : Represi
Author : Fakhrisina Amalia
Publisher : PT Gramedia Pustaka Utama
Genre : Fiksi, Young Adult, Psikologi, Mental Illnes
Published: 24 September 2018
Page : 264 Halaman
Rating : 5/5

“Emosi terpendam tidak akan pernah mati. Mereka akan tetap ada seperti dikubur hidup-hidup dan dapat muncul sewaktu-waktu dengan cara yang lebih buruk,” – Symond Freud.

Saya pernah baca di sebuah situs web, bahwa Represi itu mekanisme pertahanan ego, ia bisa jadi salah satu metode untuk bangkit dari kesedihan, tapi juga bisa jadi “dalang” di balik kepribadian ganda. Detailnya kamu bisa berkunjung ke blog Psikologihore.

Saya semakin mengerti kenapa novel ini dinamakan represi, karena tokoh utama dalam novel ini ingin sekali mengubur dalam-dalam traumanya, perasaan cemas, serta keinginan yang mengganggu ke alam bawah sadarnya, seperti tiba-tiba ingin menangis, sering mengalami mimpi buruk yang sama, dan keinginan untuk mengakhiri hidup.
**

Ini novel penulis pertama yang saya baca, dan saya langsung jatuh suka. Suka dengan gaya tulisannya, alurnya, tokoh-tokohnya, tema ceritanya, dan semua faktor pendukung lainnya. Saya ingin cerita panjang lebar di sini karena buku ini cukup banyak memengaruhi pikiran saya, seakan saya turut diterapi seperti Anna, si tokoh utama dalam novel ini.

Saya takjub karena penulis sendiri adalah seorang psikolog yang sedang menempuh magister sehingga tahu betul apa yang seorang psikolog lakukan dalam menerapi pasiennya, dan apa yang dirasakan pasien mental illnes ini membuat saya tertohok beberapa kali karena gangguan kecemasan yang dimilikinya pernah saya alami.

Baca lebih lanjut

Book Review: InsyaAllah sah by Achi TM


Publisher: PT Gramedia Pustaka Utama
Published: April, 2015
Genre: Religi, Romance, Young Adult
Pages: 328
More: Goodreads
Rating: 4


Berkisah tentang seorang perancang busana seksi, Silviana, yang terjebak di dalam lift bersama seorang lelaki alim bernama Raka. Keduanya sedang berada di kantor Dion, pacar dari Silviana. Silviana saat itu sedang terburu-buru menemui Dion untuk meminta maaf karena tidak bisa menepati janji bertemu lantaran ia sibuk mengurusi pelanggannya. Rasa bersalah Silviana semakin menjadi mengingat janji temu itu adalah rencana Dion untuk melamarnya. Tapi sekarang, sialnya Silviana terjebak dalam lift yang macet, gelap dan sempit dengan hanya berdua bersama lelaki yang baru dilihatnya di kantor Dion. Untungnya Raka itu lelaki yang alim, tidak menggunakan kesempatan dalam kesempitan saat situasi darurat seperti ini. Raka justru banyak berdzikir dan jauh-jauh dari Silviana. Baca lebih lanjut

Book Review : Bumi by Tere Liye #1


Publisher: PT Gramedia Pustaka Utama
Published: viii, April 2015
Pages: 440
Genre: Science Fiction, Fantasy
Rating: 5
*
Namaku Raib, usiaku 15 tahun, kelas sepuluh. Aku anak perempuan seperti kalian, adik-adik kalian, tetangga kalian. Aku punya dua kucing, namanya si Putih dan si Hitam.
Mama dan papaku menyenangkan. Guru-guru di sekolahku seru. Teman-temanku baik dan kompak.
Aku sama seperti remaja kebanyakan, kecuali satu hal. Sesuatu yang kusimpan sejak kecil. Sesuatu yang menakjubkan.
Namaku Raib. Dan aku bisa menghilang.

“Buku pertama dari serial Bumi.”
*
Review:
Akhirnya tuntas juga menamatkan bacaan novel setelah lama reading slump. Hmm.. Sebenarnya masih suka baca sih, cuma lama banget ngebangun mood baca sekali duduk. Pilih buku ini itu dengan asal nggak ada yang beres. Emang bener sih, ya.. Mood baca bisa baik kalau kita memulai dengan memilih buku yang disukai. Salah satunya yang akan saya review berikut ini. Baca lebih lanjut

Book Review: Nikah Aja, Yuk! by Irma Irawati


Author: Irma Irawati
Editor: Mursyidah
Cover Design: Maretta Gunawan
Genre: Fiction, Religi, Young Adult, Family
Publisher: Qibla (Imprint Bhuana Ilmu Populer)
Published: 2014
Pages: 180

Sebagian orang mengungkapkan betapa indahnya jatuh cinta. Lainnya berkomentar, jatuh cinta itu berjuta rasanya. Bahkan, ada yang berkomentar, jatuh cinta itu adalah anugerah. Namun, ada juga yang beranggapan bahwa jatuh cinta adalah virus yang bisa mengotori hati, virus yang bisa berkembang menjadi virus HIV.

Benarkah sampai terkena virus HIV? Ya, benar sekali, HIV—Hati Ini Vediiihhh, yang berasal dari Virus Merah Jambu (VMJ).

Jatuh cinta bisa saja jadi anugerah atau virus, tergantung bagaimana kita menyikapinya; apakah benih cinta yang datang terlalu dini itu akan kita umbar menjadi cinta monyet atau akan kita jaga dalam ruang hati kita saja hingga terus tumbuh dan berkembang menjadi cinta sejati?

Nah, buku ini menyajikan cara untuk menyikapi diri yang sedang dilanda cinta, sehingga tidak keluar dari jalur yang telah diatur oleh Allah dan Rasul-Nya.

Review:
Buku fiksi remaja Islam yang nilai-nilai keagamaannya cukup kental karena tokoh Kak Diba yang berperan sangat agamis. Ia kakak sulung dengan dua adik perempuan yang masih abege. Yesha dan Airin. Baca lebih lanjut

Book Review: Stasiun by Cynthia Febriana


Author: Cynthia Febriana
Editor: Gina S Noer, Ninus D Andarnuswari
Ilustrasi Sampul: Diani Apsari
Publisher: Plot Point
Genre: Fiction, Romance
Published: May 2013
Pages: viii + 180
Rating: 3

Nyari novel ini susah banget, kemana-mana nggak ada, maklum saya tinggal di kota kecil. Menjelang Idul Fitri kemarin, orang-orang pada sibuk cari baju, lah saya malah nyasar ke toko buku kecil di Yogja Kuningan. Lihat-lihat dong kesitu, kapan lagi coba.. Tahu-tahu nemu buku ini, yang kataku susah banget dicari, di Gramed Cirebon nggak ada. Tahunya  ada di tempat sekecil ini.. Harganya murah lagi, cuma dua belas ribu rupiah. Langsung happy, pengin jingkrak-jingkrak kayak anak kecil nemu baju bagus buat lebaran. Langsung deh dibeli tanpa pikir panjang karena udah jadi wishlist dari dulu. Kenapa harganya bisa murah? Kayaknya sih lagi ada obralan di grup Bentang & Mizan, karena cuma buku-buku terbitan mereka yang didiskon, itupun tidak semua bukunya.

Blurb:
Adinda putus dengan pacarnya. Kini tak ada lagi Rangga yang biasa mengantarjemput. Tiap pagi Adinda harus naik kereta dari Bogor ke kantornya di Jakarta. Harinya berawal dengan teriakan pedagang asongan, sampah yang bertebaran di peron, para penumpang yang berkeringat dan tergea, bahkan aksi copet. Masa lalu pun kerap memberatkan langkah. Baca lebih lanjut

[Baca Bareng] Book Review: Galila by Jessica Huwae


Tema Baca Bareng: Budaya dan Setting Indonesia

Author: Jessica Huwae
Genre: Fiction, Romance
Published: March 2014
Publisher: PT. Gramedia Pustaka Utama
Pages: 336
Rating: 3

“Hanya Galila?”

“Tanpa nama belakang.”

Berusaha mengubur masa lalu dengan meniti karier hingga menjadi diva negeri ini, Galila justru dipaksa menghadapi kenangan itu lagi tepat ketika hidupnya mulai bahagia: Prestasi gemilang, nama tersohor, dan Eddie, pria yang ia cintai, akan menikahinya.

Ia pun kembali ke pulau asalnya jauh di timur Indonesia. menyelami lagi jejak masa silam yang membentuk dirinya sekarang. Menengok kampung halaman yang sempat luluh lantak akibat kerusuhan antaragama. Bertanya pada diri sendiri, apakah perempuan tanpa nama belakang dan masa lalu seperti dirinya masih memiliki masa depan? (more)

Novel ini menggunakan sudut pandang orang ketiga dengan alur maju mundur. Bercerita tentang Galila perempuan asal Saparua, Ambon yang merantau ke ibukota, tempat di mana ajang Indonesia Mencari Diva berada. Galila memenangkan kontes tersebut dan tidak berapa lama kariernya langsung melejit di bawah naungan Magda sebagai manajernya. Baca lebih lanjut

[Baca Bareng] Book Review: Pulang by Leila S. Chudori



Author: Leila S. Chudori
Genre: Historical Fiction, Romance, Adult
Published: Cet. I, December 2012
Publisher: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)
Pages: viii + 464
Rating: 4

Paris, Mei 1968.
Ketika gerakan mahasiswa berkecamuk di Paris, Dimas Suryo, seorang eksil politik Indonesia, bertemu Vivienne Deveraux, mahasiswa yang ikut demonstrasi melawan pemerintah Prancis. Pada saat yang sama, Dimas menerima kabar dari Jakarta: Hananto Prawiro, sahabatnya ditangkap tentara dan dinyatakan tewas.

Di tengah kesibukan mengelola Restoran Tanah Air di Paris, Dimas bersama tiga kawannya, Nugroho, Tjai, dan Risjaf-terus menerus dikejar rasa bersalah karena kawan-kawannya di Indonesia dikejar, ditembak, atau menghilang begitu saja dalam perburuan peristiwa 30 Spetember. Apalagi dia tak bisa melupakan Surti Anandari-isteri Hananto-yang bersama ketiga anaknya berbulan-bulan untuk diinterogasi tentara.

Jakarta, Mei 1998.
Lintang Utara, puteri Dimas dari perkawinan dengan Viviene Deveraux, akhirnya berhasil memperoleh visa masuk Indonesia untuk merekam pengalaman keluarga korban tragedi 30 Sepetember sebagai tugas akhir kuliahnya. Apa yan terkuak oleh Lintang bukan sekedar masa lalu ayahnya dengan Surti Anandari, tetapi juga bagaimana sejarah paling berdarah di negerinya mempunyai kaitan dengan Ayah dan kawan-kawan ayahnya.Bersama Segara Alam, putera Hananto, Lintang menjadi saksi mata apayang kemudian menjadi kerusuhan terbesar dalam sejarah Indonesia: kerusuhan Mei 1998 dan jatuhnya Presiden Indonesia yang sudah berkuasa selama 32 tahun.

Pulang adalah sebuah drama keluarga, persahabatan, cinta, dan pengkhianatan berlatar belakang tiga peristiwa bersejarah: Indonesia 30 Spetember 1965, Prancis Mei 1968, dan Indonesia Mei 1998.

Empat pilar tanah air adalah pemilik dari restoran tanah air Indonesia di Paris. Empat, karena mereka terdiri dari empat orang, yaitu Dimas Suryo, Nugroho, Tjai, dan Risjaf. Mereka bukanlah orang-orang kaya yang berprofesi pengusaha di Paris, mereka adalah orang-orang yang kehilangan identitas sejak kekisruhan 30 S PKI di Indonesia. Tahun 1965, ketika Dimas dan Nugroho diundang menghadiri konferensi International Organization of Journalists di Santiago, Cile. Dimas dan kawan-kawannya dianggap terlibat dalam golongan PKI karena tertangkapnya Hananto, sahabatnya Dimas dan kawan-kawannya itu. Baca lebih lanjut

Book Review: To All the Boys I’ve Loved Before by Jenny Han (BLOG TOUR: GIVEAWAY)


Translator: Airien Kusumawardani
Editor: Selsa Chintya
Proofreader: Yuli Yono
Genre: Romance, Young Adult
More: Goodreads
Rating: 5

LARA JEAN MENYIMPAN SURAT-SURAT CINTANYA DI SEBUAH KOTAK TOPI PEMBERIAN IBUNYA.

Surat-surat itu bukan surat cinta yang ditujukan untuknya, tapi surat yang ia tulis. Ada satu surat untuk setiap cowok yang pernah ia cintai-totalnya ada lima pucuk surat. Setiap kali menulis, ia mencurahkan semua perasaannya. Ia menulis seolah-olah mereka tidak akan pernah membacanya karena surat itu memang hanya untuk dirinya sendiri.

Sampai suatu hari, semua surat-surat rahasianya itu tanpa sengaja terkirimkan-entah oleh siapa.

Saat itu juga, kehidupan cinta Lara Jean yang awalnya biasa-biasa saja menjadi tak terkendali. Kekacauan itu melibatkan semua cowok yang pernah ia tulis di surat cintanya-termasuk cinta pertamanya, pacar kakaknya, dan cowok terkeren di sekolah.


Lara Jean Song kewalahan saat tahu surat-surat cinta yang ditulisnya untuk cowok-cowok yang disukainya dulu terkirim tanpa sepengetahuannya. Sebenarnya itu bukan surat cinta sungguhan, tapi hanya sebuah surat perpisahan beserta luapan perasaannya dari cinta menjadi tidak cinta lagi. Namun dari kelima cowok itu, ada satu orang yang masih ia sukai sampai saat ini. Ia adalah tetangga rumahnya, Josh, yang sangat disukai oleh seluruh anggota keluarganya.

Mari mengilas balik bagaimana surat-surat itu bisa terkirim… (no spoiler)
Lara tinggal bersama seorang ayah, kakak perempuan (Margot), dan adik perempuan (Kitty). Ayahnya adalah satu-satunya laki-laki di rumah, bahkan dalam pekerjaannya pun ia selalu dikelilingi oleh perempuan lantaran profesinya sebagai dokter kandungan di rumah sakit. Istrinya sudah lama meninggal sejak Lara Jean masih kecil.

Kekeluargaan mereka begitu erat dalam berbagai kesempatan, baik untuk makan malam, membuat kue, dan berbelanja, semua dilakukan bersama-sama. Sampai suatu hari, saat ajaran baru akan tiba, Margot memutuskan untuk kuliah di Skotlandia, jauh beribu-ribu mill dari rumah. Itu artinya, Lara akan kehilangan sosok yang layaknya seperti ibu rumah tangga di rumah, sosok kakak panutan baginya. Dan, satu kenyataan lagi yang harus Lara ketahui, bahwa Margot telah putus dari kekasihnya, Josh. Iya, Josh, Josh tetangga mereka, yang disukai Lara.

“Mommy bilang padaku untuk berusaha agar tidak pergi kuliah meninggalkan seorang pacar. Mommy bilang dia tidak ingin aku jadi seorang gadis yang menangis setiap kali bicara dengan pacarnya di telepon dan mengatakan ‘tidak’ untuk segala hal, bukannya berkata ‘ya’.” (page 11)

Semenjak kepergian Morgot, Lara berusaha keras untuk menjadi seorang kakak yang baik untuk Kitty. Mengurus rumah, memasak, berbelanja, bahkan mengatar Kitty ke sekolah kini menjadi tugasnya. Sementara itu, Josh yang tadinya sering main ke rumah akan mulai jarang untuk datang, tapi jika Lara membutuhkannya, Josh akan selalu siap membantu.

“Aku segera berangkat. Apa kau ingin aku tetap bicara di telepon denganmu?” (page 44)

Perasaannya pada Josh memang belum sepenuhnya berubah, tapi ia tahu diri untuk berhenti mencintainya karena Josh dan Margot pasti akan kembali bersama.

Di hari pertama masuk sekolah Lara mengalami nasib sial. Peter Kavinsky, cowok paling populer dan keren di sekolahnya mengakui telah menerima surat cinta darinya. Iya, surat-surat itu, surat yang hanya ia simpan sendiri di topi hijau kebiruan pemberian ibunya.

“Kubuka mataku. Aku tidak sedang bermimpi dan ini nyata. Ini mimpi buruk. Peter Kavinsky menggenggam suratku di tangannya. Tulisan tanganku, amplopku, perasaanku. ‘Bagaimana-bagaimana kau bisa mendapatkan surat itu?'” (page 77)

Lara membenci Peter karena selain kejadian saat kelas 7 SMP dulu di rumah Genevieve, juga karena Peter laki-laki yang sombong dan suka tebar pesona. Dan masih banyak lagi hal-hal buruk yang tidak bisa ia maafkan di masa lalu tentangnya.

“Bagaimana kalau surat Peter hanyalah sebuah permulaan? Bagaimana kalau… bagaimana kalau surat-suratku yang lain, entah bagaimana terkirim juga? Surat untuk John Ambrose McClaren. Kenny dari perkemahan. Lucas Krapf. Josh. Oh, Tuhan. Josh.” (page 84)

Lara pontang-panting untuk menghindari Josh, ia merasa malu jika Josh tahu perasaannya, harga dirinya akan hancur. Lalu, apa yang harus ia lakukan?

“Ya, aku punya pacar. Sseseorang yang sangat kusukai. Jadi, tolong jangan cemaskan masalah ini.” (page 95)

Sebuah ide terbesit di hadapannya begitu saja saat Peter Kavinsky muncul. Dan tanpa pikir panjang, Lara melempar diri ke arahnya-membuat pengakuan bahwa Peter adalah pacarnya. Meksipun tidak memikirkan konsekuensinya, setidaknya ia bisa membuat harga dirinya tidak jatuh di depan Josh gara-gara surat itu.

Cerita pun semakin seru di mana Lara meminta Peter untuk jadi pacar bohongannya di depan Josh, dan Peter yang tidak mau rugi mengambil kesempatan ini untuk membuat mantannya cemburu. lalu, bagaimana akhir dari semua kekacauan ini?

Novel ini beralur campuran sehingga kita bisa tahu sebab dan akibat dari sebuh peristiwa yang terjadi dalam ceritanya. Sudut pandangnya menggunakan orang pertama dengan POV Lara. Penulis mengekspresikan gaya bercerita Lara yang luwes seakan-akan pembaca ikut merasakan apa yang dialami oleh Lara, baik itu keceriaan, kegaduhan, keharuan, rasanya benar-benar campur aduk, saya sangat suka dengan tokoh Lara ini.

Meskipun di bab-bab awal cerita tampak berjalan lambat karena penulis lebih dulu menggali sisi keluarganya Lara, tapi saya tidak merasa kecewa… sebab gadis-gadis Song sangat meramaikan suasana cerita, beberapa tokoh pun banyak yang terbangun karena interaksi di antara mereka. Seperti halnya sifat Lara yang apa adanya, ia memiliki rasa takut dan berani yang masuk akal, juga kejahilannya pada Kitty bisa membuat tokoh-tokoh lain hidup di sekitarnya.

Terjemahan dari penerbit Spring sangat saya acungi jempol, gaya bahasanya ngalir dan nggak bosan untuk dibaca. Secara keseluruhan buku ini sangat rapih dan cantik, secantik covernya, dan yang paling saya sukai tak ada typo satupun (menurut kacamata saya).

Nggak sabar pengin baca sequelnya, semoga segera diterbitkan juga oleh Spring 😉

Published: April, 2015
Publisher: Penerbit Spring
Pages: 380
About Author: Jenny Han Blog @JennyHan
**

And now, saatnya Giveaway!!!

(((GIVEAWAY)))
Ada dua buah novel To All the Boys I’ve loved Before persembahan Penerbit Spring untuk dua orang pengunjung blog saya yang beruntung 😀

Syaratnya cukup mudah, simak rulesnya di bawah ini ya:
1. Peserta berdomisili di Indonesia
2. Follow blog ini (boleh via wordpress, email, atau bloglovin)
3. Like fanpage Penerbit Spring, follow akun twitternya @penerbitspring dan saya @ftsongsh karena pemenangnya akan saya hubungi lewat sosmed ini.
4. Share giveawaynya!
5. Silakan jawab pertanyaan saya:
“Seandainya atau kamu benar-benar pernah jatuh cinta secara diam-diam, apa sih yang akan kamu lakukan dengan perasaanmu itu?” Apakah kamu akan melakukan hal yang sama seperti Lara Jean atau bagaimana?
6. Tolong jawab dengan format:
Nama:
Domisili:
Akun Twitter:
Link share:
Jawabanmu:
7. Giveaway berlangsung pada tanggal 3 Mei – 17 Mei 2015
8. Pemenang akan diumumkan pada tanggal 18 Mei 2015
9. Jika dalam waktu 48 jam pemenang tidak memberikan kabar, akan dipilih pemenang yang baru.
10. Jika ada pemenang dobel dalam blogtour, host berhak untuk mengundi ulang jika merasa perlu. Jika tidak ada undian ulang, pemenang HANYA akan mendapatkan 1 buku meskipun sudah menang beberapa kali.

Terakhir… ada KUIS FINALE berhadiah buku To All the Boys I’ve Loved Before dan sebuah merchandise dari Penerbit Spring. Caranya:
1. Kamu tentu harus mengikuti Blog Tour To All the Boys I’ve Loved Before dari awal sampai akhir.
2. Karena di setiap akhir postingan, para penyelenggara blog tour ini akan menyediakan piece yang merupakan bagian dari sebuah PUZZLE yang harus kamu kumpulkan dan simak baik-baik.
3. Setelah itu, kamu harus menyusun semua piece tersebut ke dalam satu image, membentuk GAMBAR hingga jelas apa yang ada di sana.
4. Terakhir, post gambar tersebut di Wall Fanpage Spring, sertakan kesan-kesan kamu terhadap Blog Tour To All the Boys I’ve Loved Before.
5. Dan ini piece dari saya:

6. Berikut daftar para blogger yang berpartisipasi dalam event ini, berserta jadwal tournya:
03 April – Orinthia Lee http://orinthiaandbooks.blogspot.com
06 April – Ken Astri D. http://justsavemywords.wordpress.com
08 April – Ria Destriana http://girlwithwritingproblems.wordpress.com
10 April – Biondy Alfian http://kireinasekai.blogspot.com
12 April -Jenny Thalia Faurine http://antibooks.wordpress.com
14 April – Oktabri Erwanda http://stopleskata.wordpress.com
16 April – Ariansyah http://ariansyahabo.blogspot.com
18 April – Abduraafi Andrian http://bibliough.blogspot.com
19 April – Hilmi Tsuraya Zulfania http://librira.wordpress.com
21 April – Fery Juni Ismarianto http://feedmebook.blogspot.com
23 April – Fikriah Azhari http://fikriah-bookaddict.blogspot.com
25 April – Cut Lilis Rusnata http://bacabuk.blogspot.com
26 April – Dini Y. Nurhasanah http://dhynhanarun.blogspot.com
28 April – Dinar Arisandy http://dinararisandy.wordpress.com
30 April – Dyah Muawiyah http://chocotale.blogspot.com
2 Mei – Ivana http://sleepy-bookworm.blogspot.com
3 Mei – Irnalasari https://treasureinari.wordpress.com (you’re here)
5 Mei – Farah Fahma http://fanbookfar.wordpress.com
7 Mei – Fauziyyah Arimi http://blogbukufaraziyya.wordpress.com
9 Mei – Wardahtuljannah http://melukisbianglala.wordpress.com
Semoga Beruntung ^^

[Baca Bareng] Book Review: Oppa & I by Orizuka & Lia Indra Andriana



Penyunting: Nyi Blo
Desain Cover & Ilustrasi Isi: Angelina Setiani
Genre: Teenlit, Romance, Family
More: Goodreads
Rating: 3,5

Oppa & I bukan buku baru buat saya. Sudah tiga tahun lalu saya membaca dan mereviewnya. Karena tema baca bareng, saya pun memutuskan untuk repost, memilih buku ini sebagai buku yang sudah diterbitkan sebelumnya melalui media online di blog KoreanUpdates.com. Baca lebih lanjut

[Baca Bareng] Book Review: The Fault in Our Stars by John Green


20150328_140020
Translator: Ingrid Dwijani Nimpoeno
Editor: Prisca Primasari
Proofreader: Yunni Yuliana M.
Genre: Romance, Young Adult
More: Goodreads
Rating: 4

Meski keajaiban medis mampu mengecilkan tumornya dan membuat Hazel bertahan hidup beberapa tahun lagi, Hazel Grace tetap putus asa. Hazel merasa tak ada gunanya lagi hidup di dunia. Namun, ketika nasib mempertemukannya dengan Augustus Waters di Grup Pendukung Anak-anak Penderita Kanker, hidup Hazel berubah 180 derajat.

Mencerahkan, berani, dan menggugah, The Fault in Our Stars dengan brilian mengeksplorasi kelucuan, ketegangan, juga tragisnya hidup dan cinta.

Sebenarnya sih novel ini biasa saja, nggak wow, tema yang diangkat pun bagi saya cukup mainstream. Entah sudah berapa novel yang saya baca mengenai tokoh utama yang mempunyai penyakit. Baca lebih lanjut